TEMPO.CO, Washington - Pejabat Gedung Putih menyesalkan cara penanganan kasus dugaan kekerasan domestik yang dilakukan pejabat sekretaris Rob Porter, yang merupakan pejabat lingkaran satu Presiden Donald Trump.
Rob Porter mengundurkan diri pada Rabu, 7 Februari 2018, setelah dua orang bekas istrinya mempublikasikan tuduhan kekerasan kepadanya saat mereka masih menikah. Istri pertama dan kedua Porter itu bernama Colbie Holderness dan Jennifer Willoughby.
Colbie Holderness, bekas istri pejabat Gedung Putih Rob Porter. Daily Mail
Baca: Kagumi Prancis, Donald Trump Minta Pentagon Gelar Parade Militer
"Saya kira cukup adil untuk mengatakan bahwa kami semua bisa menangani ini dengan lebih baik dalam beberapa jam atau hari terakhir," kat Raj Shah, deputi Sekretaris bidang Media Gedung Putih, seperti dilansir New York Times, Kamis, 8 Februari 2018.
Baca: Taipan Kasino Wynn, Teman Trump, Mundur Akibat Skandal Seks
Seperti diberitakan, Gedung Putih kembali dilanda pengunduran diri dari pejabat di lingkaran satu Presiden Donald Trump. Pada 2017, penasehat keamanan nasional Gedung Putih, Michael Flynn, mengundurkan diri terkait dugaan keterlibatan tim kampanye Trump dengan Rusia.
Kali ini, sekretaris Gedung Putih Rob Porter, menyatakan pengunduran dirinya pada Rabu, 7 Februari 2018, setelah munculnya berita mengenai penganiayaan yang dilakukannya terhadap dua orang istri, yang telah diceraikannya.
Dengan munculnya foto salah satu bekas istri Porter, Colbie Holderness, yang bermata lebam dan menyebut itu sebagai perbuatan bekas suaminya dulu, media Foxnews melansir pengunduran diri Porter bisa dipercepat.
Rob Porter, yang menjabat sebagai staf sekretaris Gedung Putih, mengundurkan diri karena terkait kasus kekerasan domestik. Reuters
"Tidak ada tempat untuk kekerasan domestik di masyarakat kita," kata John Kelly, kepala staf Gedung Putih, yang awalnya membela Porter, Kamis, 8 Februari 2018 waktu setempat. Sebelumnya, Kelly sempat membela Porter saat kasus ini pertama kali muncul.
Menurut informasi yang diterima Foxnews, para pejabat Gedung Putih telah mengetahui informasi ini selama berbulan-bulan namun tidak mengambil tindakan terhadap Porter.
Media Daily Mail mempublikasikan foto Holderness dengan mata kanan lebam. Mantan istri Porter ini menyebut bekas suaminya sebagai orang yang pemarah dan mudah emosi.
Menurut Holderness, yang menikahi suaminya pada 2003, Porter memukulnya saat keduanya sedang bervakansi di Italia dan terlibat pertengkaran di di sebuah kamar hotel. Holderness menceritakan pengalaman ini kepada petugas FBI pada 24 Januari 2018.
FBI melakukan pengecekan rutin latar belakang dari setiap pegawai Gedung Putih. Bekas istri kedua, Jennifer Willoughby, mengatakan Porter kerap menyiksanya dan membuat keduanya berakhir dengan perceraian. Porter terakhir kali menemani Trump ke Davos pada Januari 2018.